SISTEM
OPORASIONAL PERUSAHAAN ( PRODUKSI, BIAYA, LABA PERUSAAN)
Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan
langkah yang sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara
efisien dan efektif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan
yang cermat dari manajemen dan meniti langkah operasional yang akan dilakukan.
Derajat kompleksitas perencanaan tersebut tentu dipengaruhi oleh skala perusahaan,
perusahaan besar relatif memerlukan perencanaan yang lebih formal dan rinci.
Anggaran merupakan rencana yang terorganisasi dan
menyeluruh, dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu
perusahaan selama periode tertentu di masa yang akan datang.
Menurut Nafarin
(2000 : 9) mengemukakan bahwa : “ Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.”
Dalam suatu perusahaan dagang yang menghasilkan barang dagangannya
sendiri maka diperlukan adanya proses produksi. Pada proses produksi tentu
tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dan memuaskan konsumen maka perusahaan harus memanajemen proses produksi mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir sehingga mendapatkan suatu barang yang
berfungsi bagi calon konsumennya. Perusahaan harus mengetahui terlebih
dahulu langkah-langkah atau susunan-susunan yang akan dilakukan pada proses
produksi.
A. produksi
Manajemen Produksi adalah sebagai suatu proses yang
berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan dengan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka
mencapai tujuan (Fogarty, 1989)
Menurut Hani Handoko MBA (1993, 3) Manajemen produksi merupakan
usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau
sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan
mentah dsb, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi
berbagai produksi dan jasa.
Manajemen Produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang
penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Ketika mutu produk atau jasa
menjadi kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran manajemen produksi
terasa semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat
mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan. Kegiatan produksi
yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang
dihasilkan. Banyak contoh perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah
dalam pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada juga perusahaan yang berhasil
memenangi persaingan karena mengelola kegiatan produksinya dengan baik.
Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan
rancangan produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata
letak, serta rancangan kerja.
Tergantung dari produk yang
diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah satu dari berbagai metode
produksi berikut ini:
1.
Pemrosesan berkelanjutan membuatn produk yang sama melalui
rangkaian berkelanjutan berbagai prosedur standar.
2.
Pemrosesan
batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda.
3.
Pemrosesan
berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai
dengan spesifikasi pelanggan.
A.
Biaya
Produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan
langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan
penghasilan (revenue) di periode mana
produk itu dijual. Sebelum laku dijual, biaya produksi diperlakukan sebagai
persediaan (inventories). Biaya ini
terdiri atas; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
Biaya produksi menentukan harga pokok yang melekat pada
produk yang dihasilkan perusahaan. Selama suatu produk masih belum terjual maka
pembebanan biaya tersebut dalam periode tertentu akan tertunda dan diperlukan
sebagai aktiva dalam bentuk persediaan.
Ahmad (2007 : 34) mengemukakan bahwa : ” Biaya produksi
adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang ”. Biaya produksi
merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.
Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai biaya bahan
langsung. Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Sedangkan biaya non
produksi adalah biaya yang berkaitan selain fungsi produksi yaitu,
pengembangan, distribusi, layanan pelanggan dan administrasi umum.
Jenis-Jenis
Biaya Produksi dalam perusaan
1. Biaya bahan baku
2. Biaya tenaga
kerja langsung
3. Biaya overhead
pabrik.”
C. Laba Perusahaan
Laba merupakan salah satu komponen
terpenting dalam menjalankan roda perusahaan. Laba merupakan selisih antara
pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Untuk memperoleh laba yang
maksimum diperlukan pengelolaan yang baik terhadap sejumlah biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Besarnya biaya operasional merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi laba perusahaan.
Biaya operasional dalam perusahaan
manufaktur dibagi tiga yaitu biaya produksi, biaya penjualan, biaya
administrasi. Ketiga elemen biaya ini saling berkaitan satu sama lain.
Pengelolaan yang efektif terhadap ketiga elemen biaya ini akan berpengaruh
terhadap besarnya biaya operasional dan laba perusahaan.
Memperbesar jumlah pendapatan berarti
memelukan penggunaan biaya yang lebih besar. Oleh karena itu penggunaan biaya
operasional harus disesuaikan, karena jika tidak terkontrol akan mengakibatkan
penurunan jumlah perolehan laba. Berdasarkan uraian diatas, secara teoritis
biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan berpengaruh terhadap
pencapaian laba perusahaan.
No comments:
Post a Comment