Sunday, June 28, 2015

SISTEM OPORASIONAL PERUSAHAAN ( PRODUKSI, BIAYA, LABA PERUSAAN)


SISTEM OPORASIONAL PERUSAHAAN ( PRODUKSI, BIAYA, LABA PERUSAAN)

Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan efektif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan yang cermat dari manajemen dan meniti langkah operasional yang akan dilakukan. Derajat kompleksitas perencanaan tersebut tentu dipengaruhi oleh skala perusahaan, perusahaan besar relatif memerlukan perencanaan yang lebih formal dan rinci.
Anggaran merupakan rencana yang terorganisasi dan menyeluruh, dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu di masa yang akan datang.
Menurut Nafarin (2000 : 9) mengemukakan bahwa : “ Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.”
Dalam suatu perusahaan dagang yang menghasilkan barang dagangannya sendiri maka diperlukan adanya proses produksi. Pada proses produksi tentu tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan konsumen maka perusahaan harus memanajemen proses produksi mulai dari tahap awal sampai tahap akhir sehingga mendapatkan suatu barang yang berfungsi bagi calon konsumennya.  Perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah atau susunan-susunan yang akan dilakukan pada proses produksi.
A.    produksi
Manajemen Produksi adalah sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan dengan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan (Fogarty, 1989)

Menurut Hani Handoko MBA (1993, 3) Manajemen produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dsb, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produksi dan jasa.
Manajemen Produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Ketika mutu produk atau jasa menjadi kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran manajemen produksi terasa semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan. Kegiatan produksi yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang dihasilkan. Banyak contoh perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah dalam pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada juga perusahaan yang berhasil memenangi persaingan karena mengelola kegiatan produksinya dengan baik.
Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja.
Tergantung dari produk yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah satu dari berbagai metode produksi berikut ini:
1.     Pemrosesan berkelanjutan membuatn produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan berbagai prosedur standar.
2.     Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda.
3.     Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

A.    Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan (revenue) di periode mana produk itu dijual. Sebelum laku dijual, biaya produksi diperlakukan sebagai persediaan (inventories). Biaya ini terdiri atas; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Biaya produksi menentukan harga pokok yang melekat pada produk yang dihasilkan perusahaan. Selama suatu produk masih belum terjual maka pembebanan biaya tersebut dalam periode tertentu akan tertunda dan diperlukan sebagai aktiva dalam bentuk persediaan.
Ahmad (2007 : 34) mengemukakan bahwa : ” Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang ”. Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai biaya bahan langsung. Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Sedangkan biaya non produksi adalah biaya yang berkaitan selain fungsi produksi yaitu, pengembangan, distribusi, layanan pelanggan dan administrasi umum.
Jenis-Jenis Biaya Produksi dalam perusaan
1. Biaya bahan baku
 2. Biaya tenaga kerja langsung
 3. Biaya overhead pabrik.”
C.        Laba Perusahaan
Laba merupakan salah satu komponen terpenting dalam menjalankan roda perusahaan. Laba merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Untuk memperoleh laba yang maksimum diperlukan pengelolaan yang baik terhadap sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Besarnya biaya operasional merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laba perusahaan.
Biaya operasional dalam perusahaan manufaktur dibagi tiga yaitu biaya produksi, biaya penjualan, biaya administrasi. Ketiga elemen biaya ini saling berkaitan satu sama lain. Pengelolaan yang efektif terhadap ketiga elemen biaya ini akan berpengaruh terhadap besarnya biaya operasional dan laba perusahaan.
Memperbesar jumlah pendapatan berarti memelukan penggunaan biaya yang lebih besar. Oleh karena itu penggunaan biaya operasional harus disesuaikan, karena jika tidak terkontrol akan mengakibatkan penurunan jumlah perolehan laba. Berdasarkan uraian diatas, secara teoritis biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan berpengaruh terhadap pencapaian laba perusahaan.

No comments:

Post a Comment