Teori belajar sebelum abad ke-20
Ada tiga teori yang terkenal, yaitu: (1) teori disiplin
mental, (2) teori pengembangan alamiah (natural unfoldment) atau
self-actualization, dan (3) teori
apersepsi. Ketiga teori ini
mempunyai satu ciri yang sama, yaitu teori-teori ini dikembangkan tanpa
dilandasi eksperimen. Ini berarti bahwa dasar orientasinya ialah filosofi atau
spekulatif (Dahar, 1988)
a. Teori disiplin
mental (Plato, Aristoteles)
Teori ini
menganggap bahwa dalam belajar, mental siswa didisiplinkan atau dilatih. Guru
melatih para siswa, dan setiap hari diberi tes, dan para siswa yang belum
pandai harus kembali sesudah jam sekolah untuk dilatih lagi
b. Teori
perkembangan alamiah (natral unfoldment)
Menurut
teori ini, anak akan berkembang secara alamiah. Pengembang teori ini adalah:
Jean J. Roussseau (1712-1778); ahli pendidik Swiss Heinrich Pestalozzi
(1746-1827); ahli filsafat, pedidik dan
penemu gerakan “Kindegarten” dari Jerman
Friedrich Froebel (1782-1852). Teori ini berlawanan dengan teori disiplin
mental.
c. Teori apersepsi (Johan
Friedrich Herbart (1776-1841)
Menurut
teori ini, belajar merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan-gagasan baru
dengan gagasan-gagasan lama yang sudah membentuk pikiran (mind). Teori ini
berlawanan dengan teor disiplin mental dan teori alamiah.
No comments:
Post a Comment