Bisa dikatakan bahwa komunikasi
merupakan hal yang terpenting atau vital bagi manusia. Tanpa komunikasi maka
manusia bisa dikatakan ‘tersesat’ dalam belantara kehidupan ini. “Orang yang
tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan ‘tersesat’,
karena ia tidak bisa menaruh dirinya dalam lingkungan sosial”(Dedy Mulyana,
2003:5).
Betapa pentingnya komunikasi,
terlihat dari semakin inovatifnya perkembangan teknologi komunikasi itu
sendiri. Perkembangan (media) komunikasi sungguh sangat menakjubkan di alaf
keempat ini. Sebagai contoh adalah teknologi percetakan. Dahulu kala, sebelum
ditemukannya kertas dan mesin cetak, manuskrip maupun buku ditulis dengan
menggunakan tinta, lalu meningkat dengan munculnya alat cetak sederhana yang
mengharuskan operator mesin tersebut menyusun satu demi satu huruf yang
diperlukan. Jelas ini memerlukan ketelitian yang sangat dan waktu yang cukup
lama bahkan hingga berbulan-bulan. Akan tetapi saat Gutenberg di tahun 1456
menemukan mesin cetak, maka pekerjaan pencetakan bisa dilakukan dalam hitungan
jam.
Selain itu, mengatasi persoalan
waktu kemajuan teknologi komunikasi bisa mengaburkan batas-batas
geografis atau wilayah. Munculnya alat-alat elektronik dengan sistem
komputerisasinya menyebabkan teknologi dalam berkomunikasi ini berkembang
dengan sangat pesatnya. Sebagai ilustrasi, kemunculan internet dan perangkat pendukungnya
berupa e-mail atau surat elektronik dianggap sebagai teknologi tercepat yang
dapat menggantikan keberadaan surat pos. Akan tetapi seiring dengan
perkembangan teknologi kemunculan telepon genggam dengan fasilitas SMS (short
message service) atau layanan pesan singkat mampu mengatasi kendala-kendala
yang mungkin timbul bila menggunakan e-mail, salah satunya adalah penggunaan
telepon genggam dalam kondisi dan wilayah yang berbeda.
Seiring dengan semakin majunya
teknologi dalam berkomunikasi membawa implikasi yang tidak sedikit kepada
manusia. Implikasi ini berkaitan erat dengan hubungan antarmanusia dalam
komunikasi yang menurut Little John (1996:251-280) melibatkan empat dimensi,
yaitu emotional arousal, composure, and formality; intimay and similarity;
immediacy (liking); dan dominance-submission. Gaya hidup, kemudahan,
pemangkasan waktu bahkan kecepatan dalam menyampaikan pesan telah menjadi tolak
ukur bagi perkembangan manusia sebagai individu sosial yang memerlukan
interaksi dengan individu lainnya.
Pada kenyataannya (media) komunikasi
yang semakin canggih ini bermula dari hal-hal sederhana atau bahkan tidak
bisa dibayangkan pada awal mulanya. Dari sekadar bahasa-bahasa sederhana
layaknya bahasa isyarat, gambar-gambar di gua-gua atau pictograph hingga
kode-kode/bunyi titik panjang-pendek dalam komunikasi rahasia Sandi Morse.
Pengertian dan Perkembangan
Komunikasi
Dalam konteks hubungan sosial,
setiap individu akan berinteraksi dengan individu lainnya. Interaksi tersebut
dilakukan karena adanya maksud, baik itu untuk mempengaruhi individu maupun
tujuan-tujuan tertentu lainnya. Dalam proses berinteraksi inilah
Pengertian komunikasi.
Lalu kapankah manusia berkomunikasi?
Wilbur Schrammd an William E Porter
setidaknya mencatat ada 5 teori dimana manusia mulai berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa. Pertama, teori bow-wow yang menggambarkan bahwa manusia
pertama kali menggunakan bahasa lisan dengan meniru bunti-bunyian yang bersifat
alami, seperti suara rintik hujan maupun gemuruh. Kedua, teori poo-poo
merupakan era di mana manusia menggunakan bahasa yang sesuai dengan perwakilan
emosi yang mereka alami seperti perasaan takut, kesakitan, gembira dan
sebagainya. Ketiga, teori sing-song, yaitu bahasa yang digunakan dalam
komunikasi pada masa awal merupakan ucapan atau nyanyian saat mereka merayakan
sesuatu. Misalnya dapat di saksikan dalam upacara-upacara api unggun yang
dilakukan oleh suku-suku indian. Keempat, teori Yo-heave-ho merupakan bahasa
komunikasi yang berkemgang dari sungutan yang terjadi karena pergerakan fisik.
Terakhir, Kelima, teori yuk-yuk bahwa terjadinya kata karena adanya bunyi yang
berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.
Selanjutnya perkembangan komunikasi
manusia semakin hari semakin berkembang. Perkembangan ini dimulakan dengan masa
sejarah dimana manusia untuk pertama kali mengenal dengan apa yang disebut
tulisan. Memang pada awalnya kemampuan tulisan tidaklah sekompleks dan semaju
sekarang. Manusia awal menggunakannya dengan simbol-simbol yang sangat
sederhana dan berlangsung selama lebih dari berada-abad tahun lamanya. Ini
dibukitikan dengan adanya gambar-gambar sederhana yang ditemukan di gua-gua.
Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa manusia mulai pertama kali menggunakan
bahan tulisan dengan aksara yang lebih maju dan tersusun pada masa 4000 tahun
sebelum masehi dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di sekitar Sungai
Tigris atau Babylonia (Irak).
Perkembangan akasara yang
semakin tersusun menyebabkan manusia mulai beralih untuk menuliskannya
melalui media. Pada masa awal dapat dijumpai pada adanya pahatan pada papan
yang dilakukan oleh bangsa Kreta, melalui jerami papyrus di Mesir, kulit
binatang di Pegamon, batang bambu di Cina, atau daun kurma di semenanjung Arab.
Hingga pada akhirnya saat ditemukan alat cetak oleh Gutenberg di Mainz (Jerman)
membawa kemajuan proses komunikasi yang terjadi di antara manusia. Bahkan
di awal alaf ketiga ini komunikasi terjadi dengan menggunakan alat yang semakin
canggih dan baru setiap waktunya.